Logistik Infrastruktur Investasi

Ambisi Batam: Jadikan Pelabuhan Batu Ampar Pintu Gerbang Perdagangan Global

Kinerja Perdagangan Kepri Januari-April

BATAM – Pelabuhan Batu Ampar di Batam saat ini mengalami transformasi besar. Terminal ini diubah dari fungsi multi-purpose menjadi spesialisasi peti kemas untuk memperkuat peran Batam sebagai hub perdagangan global yang strategis.

PT Waskita Beton Precast (WSBP) telah mendapatkan kontrak dari PT Persero Batam dengan nilai proyek sebesar Rp360 miliar. Penandatanganan kontrak Kerjasama ini dilakukan pada Senin (06/05/2024) silam.

Presiden Direktur WSBP, FX Poerbayu Ratsunu menyatakan, perusahaan akan segera melakukan pendetailan konsep proyek di pelabuhan Batu Ampar. Dia berharap akan rampung dalam tiga hingga empat bulan kedepan.

Proyek ini rencananya selesai dalam waktu 15 bulan dengan masa pemeliharaan selama 365 hari setelah penyelesaian.

“Kerjasama ini memperluas cakupan proyek dan peningkatan nilai kontrak baru,” ungkap Poerbayu.

PT Persero Batam, sebagai operator pelabuhan Batu Ampar mengungkapkan, pengembangan pelabuhan Batu Ampar merupakan bagian dari transformasi bisnis perusahaan, yang bertujuan meningkatkan pelayanan dan aktivitas bongkar muat.

Direktur PT Persero Batam, Arham S Torik menuturkan, investasi pengembangan pelabuhan Batu Ampar tahap pertama mencapai Rp1,2 triliun.

Saat ini, Persero Batam telah melengkapi terminal baru dengan peralatan modern seperti satu unit STS Crane dan dua unit Harbour Mobile Crane (HMC). Peningkatan ini telah meningkatkan efisiensi dalam proses bongkar muat.

“Pada tahap I tahun ini, Pelabuhan Batu Ampar telah mengoperasikan satu unit STS Crane dan dua unit Harbour Mobil Crane (HMC) untuk melayani aktivitas bongkar muat peti kemas,” ungkap Arham.

Dukungan Penuh dari Holding BUMN Danareksa

Holding BUMN Danareksa bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) memberikan dukungan penuh pada proyek ini. Seperti diketahui, Danareksa merupakan satu-satunya holding transformasi dan investasi di Indonesia.

Direktur Utama Holding BUMN Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, dukungan ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat ekosistem BUMN dan mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian.

Danareksa berkomitmen untuk memberikan dukungan strategis kepada PPA guna memaksimalkan proses restrukturisasi dan revitalisasi Persero Batam.

“Kami berfokus pada penciptaan nilai dan dampak positif bagi ekonomi dan sosial di Pulau Batam dan Indonesia secara lebih luas,” kata Yadi.

Direktur Utama PPA, Muhammad Teguh Wirahadikusumah menjelaskan, pengembangan pelabuhan Batu Ampar adalah langkah konkret dalam memperkuat konektivitas rantai pasok regional dan internasional.

“Juga mendukung penyediaan infrastruktur berkelanjutan dan efisien,” ujarnya.

Produktivitas pelabuhan Batu Ampar telah meningkat drastis sejak awal pengembangan di November 2023. Produktivitas bongkar muat meningkat dari 8 box per jam menjadi 24 box per jam.

Peningkatan ini juga berhasil mengurangi waktu sandar kapal dari 3-5 hari menjadi hanya satu hari. Sehingga memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi operasional.

Peningkatan Kapasitas dan Efisiensi Pelabuhan Batu Ampar

Rencana investasi pengembangan TPK Batu Ampar dilakukan di atas lahan seluas 32 hektar. Beberapa cakupan pengembangan adalah modernisasi pelabuhan dengan peralatan Quay Crane, Rubber Tyred Gantry.

Selain itu, juga mencakup pembangunan container yard, reklamasi dan pembangunan dermaga utara, serta pengoperasian terminal peti kemas berstandar internasional.

Selanjutnya, melalui pengembangan Tahap 2, kapasitas terminal peti kemas akan ditingkatkan dari sebelumnya 600 ribu TEUs/tahun menjadi 1,6 Juta-2,1 juta TEUs/tahun pada tahun 2028. Nilai total investasi pengembangan TPK Batu Ampar diperkirakan mencapai sekitar Rp3-4 triliun.

“Pengembangan berikutnya akan meningkatkan kapasitas terminal dari 600 ribu TEUs/tahun menjadi antara 1,6 juta hingga 2,1 juta TEUs/tahun pada tahun 2028,” ujar Direktur Utama PPA, Muhammad Teguh Wirahadikusumah.

Perdagangan Selat Malaka dan Peluang Batam

Pelabuhan Batu Ampar sendiri terletak di Selat Malaka. Yakni jalur utama perdagangan dunia yang mencatat lalu lintas peti kemas sebanyak 66 juta TEUs di tahun 2022.

Padatnya lalu lintas tersebut membuat Batu Ampar berpotensi menjadi pelabuhan transhipment internasional.

Batam juga memiliki keunggulan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di mana investasi dan pertumbuhan ekonomi di Batam mempunyai potensi yang besar.

Yadi mengungkapkan, pengembangan TPK Batu Ampar dengan potensi lalu lintas perdagangan di Selat Malaka akan  menjadi daya tarik yang kuat bagi investor untuk dapat bermitra dengan Persero Batam.

Saat ini, Persero Batam terlah berhasil memperoleh non-binding offering dari sejumlah calon investor mitra dan tengah ditindaklanjuti melalui proses uji tuntas.

Dia berharap, pengembangan TPK Batu Ampar akan membuka pintu bagi lebih banyak kesempatan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Batam.

Holding BUMN Danareksa melalui PPA membuka peluang kerja sama dengan mitra strategis untuk bersama-sama mewujudkan era baru Batam sebagai salah satu pusat perdagangan dan industri dunia,” lanjut Yadi.

Prospek dan Dampak Ekonomi Jangka Panjang

Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan Pelabuhan Batu Ampar bukan hanya tentang peningkatan kapasitas fisik. Namun juga mengintegrasikan Batam lebih dalam ke dalam jaringan perdagangan global. Termasuk meningkatkan efisiensi logistik dan memfasilitasi perdagangan langsung dengan pasar-pasar besar, termasuk China.

Pada akhir Maret 2024, Persero Batam mencatatkan sejarah baru dengan meresmikan pelayaran perdana kapal “Maiden Voyage MV SITC Hakata Voy 2407N” secara langsung (direct call) dengan rute internasional Batam-China.

Dengan adanya pola ekspor langsung atau direct call dari Batam, biaya logistik diperkirakan dapat semakin kompetitif hingga USD 600 per TEUs.

Dengan proyek-proyek seperti ini, Batam berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan lokasi strategisnya dan infrastruktur yang diperbaharui untuk berperan lebih besar dalam ekonomi maritim global.

Ini juga akan mendukung inisiatif pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, sebagaimana diamanatkan dalam kebijakan publik dan ekonomi nasional.

Lebih dari Sekedar Transhipment

Transformasi Pelabuhan Batu Ampar menjadi terminal peti kemas yang modern tidak hanya merupakan kemajuan teknis, tetapi juga strategis. Ini menandai sebuah era baru dalam perekonomian Batam dan secara luas, Indonesia.

Dengan dukungan penuh dari berbagai entitas pemerintah dan swasta, Batam diatur untuk memainkan peran kunci dalam dinamika perdagangan global, yang pada gilirannya akan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan ini.

Komitmen dan investasi yang dilakukan oleh berbagai pihak menunjukkan kepercayaan yang kuat pada potensi Batam sebagai pusat perdagangan dan industri. Langkah-langkah yang diambil tidak hanya akan meningkatkan profil Batam di panggung internasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan ekonomi global.

Dengan modernisasi dan peningkatan kapasitas ini, Batam dipastikan akan menjadi lebih dari sekedar pelabuhan transhipment; ia akan menjadi pusat vital dalam jaringan logistik internasional dan sebuah simbol dari kemajuan ekonomi Indonesia. (*)

Post Related

Leave a Reply

Your email address will not be published.