Kepulauan Riau Sambut 144.802 Wisman di Februari 2024
BATAM – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepulauan Riau melonjak tinggi pada Februari 2024. Total kunjungan tercatat mencapai 144.802, menandakan pemulihan yang kuat pada sektor pariwisata regional.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 49,20% dibandingkan bulan sebelumnya. Juga naik 56,79% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang juga mengalami peningkatan yang mencerminkan tren yang sama. Mencapai 62,51% pada Februari 2024, naik dari 53,78% di bulan Januari.
Wisatawan dari Singapura mendominasi kunjungan dengan persentase sebesar 46,90%. Diikuti oleh Malaysia dan Tiongkok yang juga menunjukkan peningkatan jumlah wisman.
Peningkatan ini didukung oleh kondisi geopolitik yang stabil di kawasan. Selain itu, kebijakan visa yang lebih fleksibel yang telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memacu pertumbuhan pariwisata juga turut menambah daya tarik.
Lonjakan jumlah wisman memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Kepulauan Riau, khususnya dalam peningkatan pendapatan sektor pariwisata dan perhotelan.
“Kenaikan ini adalah angin segar bagi ekonomi lokal, terutama setelah masa-masa sulit selama pandemi,” ujar Darwis Sitorus, Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau.
“Kami melihat peningkatan kegiatan ekonomi di sektor-sektor yang secara langsung berinteraksi dengan wisatawan, seperti restoran, transportasi lokal, dan hiburan,” lanjutnya.
Pemulihan pariwisata di Kepulauan Riau mengindikasikan bahwa upaya pemerintah dan sektor swasta dalam merevitalisasi pariwisata pasca-pandemi telah membuahkan hasil.
Dengan strategi yang tepat, Kepulauan Riau berpotensi besar untuk kembali menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Asia Tenggara.
Untuk memanfaatkan momentum pemulihan ini, para stakeholder industri pariwisata di Kepulauan Riau disarankan untuk terus mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan selera wisatawan internasional.
Selain itu, peningkatan promosi dan pemasaran secara strategis di pasar utama seperti Singapura, Malaysia, dan Tiongkok dianggap krusial.
Kunjungan Wisman Negara Non Tradisional
Analisis data menunjukkan bahwa pertumbuhan kunjungan wisman ke Kepulauan Riau tidak hanya terbatas pada wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan Tiongkok. Tapi juga mencakup peningkatan dari negara-negara lain seperti India, Filipina, dan Korea Selatan.
Pada bulan Februari 2024, wisatawan dari India mencatatkan peningkatan yang signifikan sebesar 107,14% dibandingkan bulan sebelumnya, menegaskan bahwa Kepulauan Riau mulai menarik minat pasar yang lebih luas.
Lonjakan wisatawan dari negara-negara non-tradisional membuka banyak peluang bagi Kepulauan Riau untuk mengoptimalkan dan memperluas daya tariknya sebagai destinasi wisata. Dengan strategi yang tepat, Kepulauan Riau tidak hanya dapat mempertahankan pertumbuhan ini tetapi juga membentuk reputasinya sebagai salah satu tujuan wisata yang paling disukai di Asia Tenggara.
Untuk mendukung peningkatan wisatawan internasional, penting bagi pemerintah setempat atau otoritas pariwisata untuk bekerja sama dengan maskapai penerbangan dalam mempromosikan rute langsung ke Kepulauan Riau. Peningkatan frekuensi penerbangan atau bahkan pembukaan rute baru dari kota-kota besar di India, Filipina, dan Korea Selatan akan mempermudah akses ke destinasi ini.
Pengembangan lebih lanjut bisa mencakup kerjasama dengan pemerintah dan badan pariwisata internasional untuk pertukaran budaya dan promosi pariwisata yang saling menguntungkan. Ini tidak hanya akan meningkatkan kunjungan tetapi juga memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara tersebut.
Okupansi vs Length of Stay
Kepulauan Riau terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam sektor pariwisata, terlihat dari peningkatan signifikan dalam tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang yang mencapai 62,51% pada Februari 2024.
Angka ini menunjukkan kenaikan substansial dari 53,78% pada Januari 2024 dan jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 49,45%. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau ini menegaskan posisi daerah tersebut sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia.
Namun, meskipun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami lonjakan, terjadi penurunan dalam rata-rata durasi menginap di hotel bintang, dari 2,41 hari menjadi hanya 2,28 hari per Februari 2024.
Perubahan ini menunjukkan preferensi wisatawan untuk perjalanan yang lebih singkat, khususnya bagi wisatawan regional dari negara-negara seperti Singapura dan Malaysia yang cenderung memilih liburan akhir pekan.
Industri perhotelan dan pariwisata di Kepulauan Riau saat ini menghadapi tantangan untuk mengadaptasi layanan mereka guna menarik lebih banyak kunjungan dengan durasi yang lebih pendek. Ini termasuk pengenalan paket liburan akhir pekan dan promosi khusus yang dapat menarik minat pengunjung untuk datang lebih sering.
Pemulihan sektor pariwisata Kepulauan Riau menunjukkan potensi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan menawarkan peluang bagi investor dan pengusaha dalam sektor jasa, hiburan, dan kuliner untuk berinvestasi dan berkembang bersama dengan meningkatnya aliran wisatawan ke daerah tersebut. (*)
Leave a Reply